Salah satu koordinator aksi, Bambang Hermanto, SH yang juga
sebagai Sekertaris DPD SBSI 1992 Sumut dalam orasinya di simpang tol
Belmera Tanjung Morawa, mengatakan, buruh Deli Serdang menuntut Plt
Gubernur Sumatera Utara melakukan kembali perubahan UMP Sumatera Utara
2013, yang pada 30 November 2012 lalu sudah direvisi dari Rp1.305.000,
menjadi Rp1.375.000. Buruh mendesak UMP naik menjadi Rp2,2 juta.
Koordinator
aksi Baginda Harahap mengatakan, aksi itu sebagai upaya menekan Plt
Gubsu Gatot Pujo Nugroho segera menandatangani revisi UMP Rp2,2 juta
sesuai keinginan buruh dan bukan hanya naik Rp70 ribu.
Buruh
yang tergabung dalam Pekerja Buruh Melawan (PBM) terdiri dari 27 elemen
buruh/pekerja, yang diperkirakan sekira 70 ribu buruh akan kembali turun
ke jalan menuntut agar Plt Gubsu merevisi UMP Sumatera Utara dari
Rp1.375.000 menjadi Rp2,2 juta.
Sasaran massa buruh
melakukan penutupan akses jalan lintas Sumatera, dengan titik aksi di
depan pintu tol Belmera Tanjung Morawa. Kemudian sebagian massa dari
Medan melakukan penutupan akses Jalan Medan-Belawan dengan titik aksi
pintu tol PT KIM I Mabar dan tol Belawan serta melakukan penutupan akses
Jalan Medan Binjai-Langkat-Aceh dengan titik aksi di Jalan Medan-Binjai
Km 12.
Massa buruh PBM akan melakukan penjemputan massa secara serentak
ke perusahaan-perusahaan, di wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, PT KIM
Mabar-Belawan-Sunggal-Binjai, jelas Bambang.
Beberapa perusahaan sudah
mengantisipasi berlangsungnya unjuk rasa buruh itu dengan meliburkan
karyawannya, seperti PT Sari Incofood (Indocafe) meliburkan pekerjanya
yang masuk pagi, sementara karyawan mulai masuk kerja pukul 13.00 WIB.
Namun sebagian besar pabrik lainnya tetap beraktivitas.
Pemukulan
Dua
pekerja yang turut dalam aksi sweeping itu, sempat mendapat penganiayaan
saat menyeser di salah satu pabrik di kawasan Jalan Industri Tanjung
Morawa B. Keduanya, Heru dan Andika yang mengalami luka memar akibat
pukulan di bagian lengan dan wajah.
“Kami sudah buat pengaduan
resmi ke Polsek, Bang. Pengaduan ini tetap kami kawal biar polisi tidak
main-main menanganinya,” ungkap Baginda Harahap kepada Analisa.
Kekesalan
buruh terhadap Gatot Pujo Nugroho yang dinilai tidak mampu merevisi UMP
sesuai keinginan mereka, terungkap dalam sejumlah orasi yang
disampaikan para pentolan buruh. Layaknya Baginda Harahap, Bambang
Hermanto, dan lainnya yang mengecam ketidaktegasan Gatot.
“Hari
ini, Plt Gubsu kami nilai sangat pengecut. Kami minta dia datang menemui
buruh di sini seperti aksi pada 21 November lalu, tapi dia tidak
berani. Malah Gatot ke Jakarta,” kecam Bambang Hermanto.
Pantauan
Analisa, aksi berakhir menjelang malam sehingga berdampak terhadap
kemacetan lalu lintas di Jalinsum. Menghindari kemacetan yang
berkepanjangan, Polantas mengalihkan alur lalu lintas.
Kendaraan
yang dari arah Lubuk Pakam menuju Medan melalui Jalan Batangkuis dan
Limau Manis. Kemudian untuk dari arah Medan menuju Lubuk Pakam, harus
memutar balik menuju Amplas ke arah Kecamatan Batangkuis melalui
Tembung.
Blokir Jalan Medan-Binjai
Sementara aksi buruh juga
digelar di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Binjai
Timur. Aksi buruh yang dimulai pukul 07.00 WIB dengan mengendarai
sepeda motor mengakibatkan kemacetan total di Jalan Lintas Sumatera
(Jalinsum) yang menghubungkan Binjai-Medan.
Mince Simatupang
Sekretaris DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) juga koordinator buruh
dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan, mereka tidak akan
menghentikan aksinya hingga tuntutan terpenuhi, yaitu kenaikan UMP Rp2,2
juta.
Sesuai dengan pemberitahuan Persatuan Buruh Melawan (PBM), buruh
akan meneruskan aksi sampai Plt Gubsu Gatot memutuskan untuk menaikkan
upah buruh. “Kami akan terus melakukan aksi sampai Rabu depan, jika
belum juga ada kejelasan dari Plt Gubsu aksi akan terus dilakukan,”
ungkap Mince.
Pantauan Analisa, kemacetan arus lalu lintas bukan hanya
disebabkan oleh upaya blokade sebagian badan jalan, tetapi juga karena
adanya aksi sweeping pekerja yang dilakukan massa di sekitar kawasan
tersebut.
Setelah melakukan orasi dari pagi sampai pukul 14.00 WIB, ratusan
buruh yang berasal dari kota Binjai, Kabupaten Langkat, Sunggal dan
Deli Serdang berjalan menuju Medan. Mereka akan bergabung dengan
rekan-rekan buruh yang sudah berkumpul di tiga titik Kota Medan.
Pelabuhan
Belawan Lumpuh
Pelabuhan Belawan dan Terminal Peti Kemas
Internasional Belawan (BICT) lumpuh total selama enam jam lebih,
menyusul aksi demo ribuan buruh yang tergabung dalam serikat buruh dalam
menuntut revisi UMP, Senin (10/12).
Aksi blokir Jalan
Pelabuhan Raya yang merupakan akses utama keluar masuk Pelabuhan Belawan
dan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan dan BICT tersebut, selain
mengakibatkan terkendalanya arus lalu lintas truk bongkar muat juga
membuat kendaraan angkutan umum menuju kawasan Bagan Deli terganggu.
Pasalnya
tak satu pun kendaraan roda empat yang diperbolehkan melintasi barikade
buruh yang burunjuk rasa di simpang tiga Jalan Pelabuhan Raya.
Untuk
menghempang upaya buruh yang berkonvoi sepeda motor itu masuk ke dalam
pelabuhan, petugas keamanan terpaksa menutup pintu masuk Pelabuhan
Belawan dengan menggunakan kontainer.
Dari pantauan Analisa,
pergerakan demo secara besar-besaran dimulai dengan aksi sweeping buruh
di setiap perusahaan/industri atau pabrik yang masih beroperasi di
Kawasan Industri Medan (KIM) I, II dan III.
Setelah berkumpul di
gerbang KIM I Mabar, para buruh kembali melanjutkan sweeping di
sepanjang Jalan Komodor Laut Yos Sudarso mulai dari KIM hingga Belawan,
guna mendapatkan dukungan dari kalangan buruh pabrik yang mereka
lintasi.
Setibanya di persimpangan Kampung Salam Belawan, para buruh
dihadang petugas Kepolisian dan pasukan Marinir agar aksi mereka tidak
sampai menutup akses menuju jalan tol Belmera.
Bahkan para buruh juga
sempat melampiaskan kekecewaan mereka di depan pintu masuk Pelabuhan
Ujung Baru Belawan, dengan melempari kantor Depo Kontainer PT Pelindo
Belawan dengan batu.
Selanjutnya, ribuan buruh tersebut memusatkan titik
kumpul dan melakukan orasi di sekitar bundaran pintu masuk Pelabuhan
Belawan. Dalam orasinya, buruh meminta Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo
Nugroho agar mendesak Dewan Pengupahan Sumut untuk merevisi upah buruh
di Sumut dari Rp1.375 000 menjadi Rp2,2 juta.
“Upah kita masih rendah
mengingat harga kebutuhan pokok sangat mahal, untuk itu kenaikan upah
harus terus diperjuangkan,” teriak para buruh itu menyebutkan seharusnya
Pemerintah Sumut bisa mengacu ke UMP DKI Jakarta Rp2,2 juta yang telah
disahkan.
Setelah lebih dari enam jam memblokir Jalan Pelabuhan Raya,
sekira pukul 17.00 WIB, buruh secara perlahan membubarkan diri
masing-masing dengan tertib dengan tetap mendapat pengawalan satu pleton
petugas Polres Pelabuhan Belawan, satu pleton petugas Polair Poldasu
dan satu pleton Marinir.
Dampak aksi buruh, sejumlah industri di KIM I, II dan
III tidak beroperasi akibat hampir semua karyawannya ikut berujuk rasa.
Terlihat hanya sejumlah buruh dan satpam yang berjaga-jaga di depan
pabrik untuk mengantisipasi gangguan massa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar